Kamis, 04 Februari 2010

1/4 hari Q urai kata

Ma.....

Q bersimpuh memohon ampun, telah menyakitimu saat langkah kaki Q terayun meniti kehidupan. Hari-hari Q lalui tak ubahnya seorang pengembara yang tak tentu tujuannya.

Ma.....

Q menyelam dalam lumpur pekat, sulit bagi Q untuk keluar. Q hanya berharap semoga sebuah mu'jizat bisa membawa Q keluar dari lumpur ini. Dosa terlalu banyak untuk harus Q urai, kini.......Q hanya setumpuk tulang tanpa arti bagimu Mama.

Ma.....

bagaimana Q bisa jadi yang terbaik untukmu, sedangkan untuk jadi yang terbaik bagi diri Q sendiri saja, Q tak mampu...... sungguh malang nasib ini. terkatung2 di atas samudera dengan perahu berlayar kertas.

jujur, sebenarnya Q ingin mengakhiri semua ini. tapi Q tak tahu di manakah ujung lingkar setan yang mengikat Q ini. dosa demi dosa setiap detik bertambah layaknya rintik2 hujan yang kian detik kian bertambah..............Ya Allah, akan engkau membiarkan hamba-Mu ini larut dalam keterpurukan ini. Tolong bantu Q keluar, Q ingin menikmati indahnya mentari-Mu, fajar-Mu di saat ia menyapa, lukisan panorama alam-Mu yang memukau.


Ma.....

tolong sisihkan aku di antara ucap do'a mu, kalaupun di dunia aku tidak sempat merasakan hakekat dari sebuah kebahagiaan, maka ku berharap semoga di alam akherat ku nanti dapat ku menimatinya.


Ma.....

anakmu ini sudah letih, bingung kaki ini untuk ku ayunkan lagi. tak tahu hendak ke mana, semua penjuru seolah penjara bagiku, hitam dan kelam.......jeratan ini terlalu kuat untuk dapat ku lewati.



*masih terpojok di ujung dosa*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NUSA EMASU

KeNaL! diRi_Q

aku jiwa yang setengah mati
terkubur oleh ego pribadi
kini ku yang tersisah hanyalah mati........