Rabu, 20 Oktober 2010

jingga berganti nila

mentari yang taat menjalankan titah tuhan-Nya

kini berganti purnama yang redup malu

merunduk jingga di ufuk barat

malu menatap elok sang purnama

jingga yang Q klaim luka

kini berganti nila yang semu

akankah nila itu isyarat nyata dari Allah?

untuk-mu si jingga, ku mulai melupakanmu karena nila yang anggun

maaf...........

Sabtu, 16 Oktober 2010

ternyata jingga itu luka


malam terakhir...



maknai jingga, ternyata ia penebar luka



subuh menjemput, mengirim setitik embun dari puncak takapala



bersama saksi gundukan tanah di antara makam para sultan



ku teguk sudah semua yang ENGKAU berikan dari puncak segitiga gowa



setitik kasih sejuta duka



ku maknai sebagai ujian



tapi....aku tenggelam karena badai



tapi....aku patah karena kuatnya angin



tapi....ku tak sekuat karang



kini ku lemah....



esok ENGKAU kan ku tinggalkan



bersama saksi bisu seonggok tanah sebagai bukti eksistensi-MU



ku pergi membawa luka dari bumi bekas PIJAKAN-MU



MAAF....CAWAN DUKA-MU MEMABUKKAN...





(bukit nirwana antang)

Jumat, 08 Oktober 2010

kisahku, pedihku, uraiku hanya untukku

pergilah bersamanya....
bersama perasaan yang konon tak kau pahami.
silahkan tinggalkan aku
aku yg telah mengukir cerita bersamamu.
walau tak ingin, tapi ego itu terlalu di dekatmu.

inilah aku,
yang telah penuh dengan goresan duka
di sekujur tubuh, hingga raga tak lagi berdaya.
nikmatilah kesenangan itu bersamanya
tebarkan cerita indahmu
dan biarkan tinta ini mengering di ujung kalam...

ya rabb......
tolong jangan kau limpahkan ujian-Mu lagi di kala shubu-Mu telah beranjak esok pagi

ya rabb......
sungguh ku tak mampu, sungguh ku tak berdaya atas kodrat-mu, sungguh ku lemah

ya rabb......
sejujurnya ku ingin mati jika itu bisa mengurangi pedihku.

ya rabb......
ku ingin tertidur pulas untuk selamanya, menuju kekalku di akhirat-Mu

sungguh....
sungguh....
sungguh ku menangis, kun menangis semua yang telah berlalu.
bukan dia, tapi semua yang telah ku korbankan.

orang tua, cita-cita, harapan dan sejuta kebanggaan yang perna ada kini tinggal cerita kosong dalam diaryku.

ku tangisi kisahku yang terlamapu tega, menuntunku jauh pergi tinggalkan mereka.....mereka keluargaku.....mereka pelitaku......mereka yang sesungguhnya kekuatanku......

kini ku lemah.....
ku lemah.....
lemah....


untukmu....terima kasih telah menyuguhkan aku dengan secangkir teh pahit.


pedihku mengalahkan ikhlas.

semoga tak ada karma di antara kisahmu nantinya.

NUSA EMASU

KeNaL! diRi_Q

aku jiwa yang setengah mati
terkubur oleh ego pribadi
kini ku yang tersisah hanyalah mati........